Analisis Dongeng "KELINCI PEMBOHONG"
ANALISIS
DONGENG “KELINCI PEMBOHONG”
A.
Sinopsis
Cerita

Kelinci Pembohong
Di padang rumput nan hijau hiduplah
seekor kelinci yang sangat nakal karena setiap hari kerjaannya selalu mengusili
penghuni padang rumput. Ketika itu kelinci bertemu dengan pak kijang, kemudian
ia mencari akal untuk mengusili pak kijang. Ia berusaha berpikir keras lalu ia
menemukan ide nakal dikepalanya.Kemudian si kancil langsung bertindak, dengan
berpura-pura berlari sambil berteriak “pak singa ngamuk”.Sontak saja setelah
melihat dan mendengar kelinci sambil teriak seperti itu.pak kijang dan
keluarganya lari ak beraturan , sampai anaknya pak kijang jatuh kejurang.
Puaslah hati si kelinci yang telah berhasil mengusili pak kijang dan
keluarganya, ia pun terbahak-bahak dan merasa bangga dengan congkaknya, karena
ia merasa cerdas.
Setelah berhasil mengusili pak kijang
dan keluarganya, ia melanjutkan perjalanan untuk mencari mangsa selanjutnya. Di
tengah perjalanannya ia melihat pak kerbau dari kejauhan. Dan ia pun melakukan
hal yang sama seperti yang dilakukannya kepada pak kijang. Terang saja pak kerbau lari terbirit-birit, sampai
istri pak kerbau yang hamil keguguran. Duka pak kerbau menjadi duka si kancil
nakal ini.
Pada hari berikutnya kijang dan pak
kerbau bertemu dan saling menceritakan kejadian yang mereka alami
kemarin.Ketika mereka sedang asik bercerita terdengarlah suara kelinci yang
berteriak minta tolong karena dikejar oleh pak singa.Walaupun mereka berdua
mendengar teriakan si kelinci yang minta tolong, mereka tidak perduli dan
beranggapan bahwa si kelinci berbohong kembali.
Sekuat tenaga kelinci berlari
menghindari kejaran pak singa.Tetapi pak singa lebih cepat larinya, dan
akhirnya si kelinci mati dikoyak-koyak pak singa karena tidak ada yang perduli.
B.
Unsur
Intrinsik
1.
Tema
Tema
yang dapat ditemukan dalam dongeng “Kelinci Pembohong” adalah sebagai berikut:
a. Kebohongan untuk kesenagan sendiri tanpa memperdulikan
satu sama lain.
Tema
ini sesuai dengan kutipan berikut: Dalam hati kelinci berpikir “saya kerjain
saja pak kijang, tapi bagaimana ya? Kelinci berpikir keras dan tiba-tiba ide
nakal sampai dikepalanya “saya pura-pura saja lari ke arah pak kijang sambil berteriak “pak singa
ngamuk”
b.
Kebohongan akan menyebabkan ketidak percayaan orang lain terhadap kita,
sekalipun kita dalam bahaya
Tema
ini sesuai dengan kutipan berikut:tiba-tiba terdengarlah suara kancil dari
kejauhan “tolong saya dikejar-kejar pak singa. Pak singa ngamuk! Tolong,
tolong, tolooong!.” Tetapi tidak ada
yang perduli “ah ,paling-paling si kelinci lagi-lagi membohongi kita” pikir
mereka.
Akhirnya
si kelinci mati dikoyak-koyak pak singa karena tidak ada yang perduli.
2.Alur
atau Plot
Peristiwa-peristiwa yang ditampilkan dalam cerita “Kelinci
Pembohong” bersifat sederhana.Cerita tersebut dibagi ke dalam beberapa tahap.
Tahap-tahap tersebut yaitu:
a.Tahap awal
Penceritaan dimulai dari, di padang rumput nan hijau
hiduplah seorang kelinci nakal yang suka mengusili penghuni padang rumput, lalu
si kelinci bertemu pak kerbau, dan ia berpikir keras, bagaimana caranya ia bisa
mengusili pak kerbau. Lalu ia menemukan ide nakal di kepalanya, kemudian si
kelinci berlari kea rah kerbau sambil berteriak “pak singa ngamuk” sontak saja
pak kerbau dan keluarganya lari terbirit-birit sampai anak pak kijang jatuh ke
jurang. Setelah kejadian itu, si kelinci merasa senang karena telah berhasil
mengerjai pak kijang
b.Tahap
tengah
pada
bagian tengah yang diceritakan dalam dongeng ini adalah Setelah berhasil
mengusili pak kijang dan keluarganya, ia melanjutkan perjalanan untuk mencari
mangsa selanjutnya. Di tengah perjalanannya ia melihat pak kerbau dari
kejauhan. Dan ia pun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya kepada
pak kijang. Terang saja pak kerbau lari
terbirit-birit, sampai istri pak kerbau yang hamil keguguran. Duka pak kerbau
menjadi duka si kancil nakal ini.
c. Tahap akhir
Tahap
akhir pada domgeng ini adalah penyelesaian permasalahan kancil yang sering
berbohong terhadap penghuni padang rumput. Pak kijang dan pak kerbau tidak
percaya kepada si kelinci, padahal si kelinci benar-benar dalam keadaan
bahaya.Hingga akhirnya si kelinci pembohong mati di koyak-koyak oleh pak singa
karena tidak ada yang menolongnya.
3.Penokohan
atau Perwatakan
a.Tokoh utama dan tokoh tambahan
Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya
dalam cerita. Tokoh utama dalam cerita “Kelinci Pembohong” adalah si kelinci
yang memiliki sifat jahil, suka mengusili penghuni padang rumput, bersifat
semena-mena terhadap sesama, si kelinci yang berbahagia di atas penderitaan
orang lain, membuat orang lain sengsara karena ulahnya. Contoh kutipannya
adalah: Puaslah
hati Si Kelinci, berbahak-bahak dia, “kena saya kerjain Pak Kijang”. Begitu
bangganyaSi Kelinci, “cerdas juga saya” Congkak si kelinci.
Duka Pak Kerbau jadi suka cita Si Kelinci.
Tokoh tambahan di dalam
novel ini adalah pak kijang dan pak kerbau beserta keluarga yang memiliki sifat
sabar walaupun sudah dikerjai oleh kelinci, mereka tidak balas dendam .bahkan
anak dari pak kijang jatuh ke jurang, serta istri pak kerbau yang keguguran
karena lari terbirit-birit akibat ulah si kelinci.selain sifat sabar mereka
berdua juga memiliki sifat yang tidak percaya karena sering dibohongi oleh si
kancil hal tersebut tampak pada kutipan:
Selagi
mereka asik membahas masalah yang menimpa keluarga mereka yang disebabkan oleh
Si Kelinci, tiba-tiba terdengarlah suara teriakan Si Kelinci dari kejauhan,
“Tolong, saya dikejar-kejar Pak Singa, Pak Singa ngamuk! Tolong, tolong,
tolooong!,” tapi tidak ada yang perduli, “ah, paling-paling Si Kelinci
lagi-lagi membohongin kita” pikir mereka.
b.Tokoh
Protagonis dan Antagonis
Tokoh protagonis merupakan tokoh yang banyak disenangi
karena tokoh protagonis memiliki sifat yang baik-baik. Tokoh protagonis yang
terdapat dalam cerita “Kelinci Pembohong”
Pak Kijang dan Pak Kerbau beserta keluarga.
Tokoh antagonis adalah lawan dari tokoh protagonis.Tokoh
antagonis yang terdapat dalam cerita “Putri Tidur” adalah si kelinci.
4. Latar atau Setting
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang
berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya suatu peristiwa.
a.
Latar
tempat terjadinya di padang rumput nan hijau. Contoh kutipannya:
Di padang rumput nan hijau, hiduplah
seekor kelinci yang sangat
nakalm, setiap hari kerjaannya mengusili penghuni padang rumput.
b.Suasana yang tercipta dalam cerita “Kelinci Pembohong”
adalah
a.
menegangkan, contoh kutipannya adalah maka sambil larilah, Si
Kelinci sambil berteriak “Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!”, akhirnya pak
kijang sekeluarga lari tak beraturan, sampai anaknya Pak Kijang jatuh ke jurang.
Terang
saja Pak Kerbau langsung lari terbirit-birit sampai istri Pak Kerbau yang lagi hamil, keguguran.
b. mencekam, contoh kutipannya adalahSekuat tenaga
Si Kelinci menghindari kejaran Pak Singa, tapi apalah daya, Pak Singa lebih
cepat larinya, akhirnya Si Kelinci mati dikoyak-koyak Pak Singa dan tidak ada
yang perduli.
.
5.Sudut
Pandang
Sudut pandang yang dipergunakan dalam dongeng “Kelinci Pembohong”
adalah sudut pandang orang ketiga, dimana penulis adalah seorang yang berada di
luar cerita yang menampilkan tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata ganti
seperti: mereka, ia, dia, kelici nakal, pak kijang, pak kerbau, anak pak
kijang, istri pak kerbau.
6.Amanat
atau Pesan Moral
Cerita ini mengandung pesan moral untuk semua kalangan
khususnya anak muda agar dalam kehidupannya tidak bersikap seperti kelinci.
a.
Memanfaatkan
kecerdasan untuk hal yang positif bukan
untuk hal negatif
Contoh kutipannya: Puaslah hati Si Kelinci,
berbahak-bahak dia, “kena saya kerjain Pak Kijang”. Begitu bangganya Si
Kelinci, “cerdas juga saya” Congkak si kelinci.
b.Jangan
semena-mena terhadap sesama.
c.
jangan suka menjaili orang lain sampai berlebihan.
d.
janganlah berbuat ulah untuk membuat orang lain menderita.
e.
tertawa di atas penderitaan orang lain akan berbahaya pada diri sendiri.
f.
janganlah berbohong karena akan membuat orang lain tidak percaya lagi terhadap
kita, walaupun kita dalam keadaan berbahaya sekalipun.
7.Bahasa
Bahasa yang dipergunakan dalam cerita “Kelinci Pembohong” mencerminkan
bahasa anak, karena didalamnya terdapat beberapa kata yang tidak begitu sulit
dimengerti apabila cerita ini dibaca oleh anak.Cerita ini sesuai untuk anak
sekolah dasar kelas atas, sehingga apabila diberikan kepada anak sekolah dasar
kelas rendah tentu mereka tidak mengalami kesulitan dalam memahami cerita.Isi
ceritanya memang untuk anak-anak dan moralnya juga sangat mudah dipahami jika
disangkut-pautkan dengan cerita di dalam dongeng ini.
C.
Unsur
Ekstrinsik
Biografi Pengarang: Jacob dan Wilhelm Grimm dikenal sebagai
The Brothers Grimm. Jacob Grimm lahir pada tanggal 4 Januari 1785, di Hanau,
Jerman, dan meninggal pada tanggal 20 September 1863.Sedangkan Wilhelm Grimm
lahir pada tanggal 24 Februari 1786, di Hanau, Jerman, dan meninggal pada
tanggal 16 Desember 1859.Brothers Grimm bergelar sarjana Jerman dan
penulis.Grimm bersaudara adalah sejarawan rakyat romantis.Mereka mengeluarkan
koleksi pertama yaitu Kisah Anak-anak dan Rumah, pada tahun 1812.Cerita
ini dikumpulkan dengan merekam cerita yang diceritakan oleh petani dan
masyarakat desa. Wilhelm menempatkan mereka ke dalam bentuk tertulis dan
memberi mereka gaya, menyenangkan anak-anak. Selain itu, Grimms bekerja pada
potongan editing yang ada di cerita rakyat lain dan sastra awal. Antara 1816
dan 1818, mereka menerbitkan dua volume legenda Jerman. Pada waktu yang sama
mereka menerbitkan volume studi dalam sejarah sastra awal, Hutan Tua di
Jerman.
D.
Wacana
Akhir
Pembacaan buku sastra anak sangat baik untuk perkembangan
bahasa anak. Dengan membaca, secara tidak disadari akan menambah kekayaan
kosakata yang dimiliki seorang anak. Hal ini tidak terlepas dari kekreatifan
penulis.Seorang penulis harus berusaha menciptakan suatu sastra baik fiksi atau
non fiksi yang sesuai dengan kehidupan anak.Penulis juga harus menciptakan
fantasi atau pun ekspresi-ekspresi menarik dalam suatu cerita untuk
menghidupkan suasana yang tercipta dalam cerita. Namun, dalam penciptaan
fantasi juga harus memperhatikan tujuan, artinya penulis harus mengetahui bahwa
cerita ini ditujukan untuk anak-anak sehingga ia harus menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah di pahami, menggunakan alur maju sehingga dapat memancing
anak untuk mengikuti jalan ceritanya, penokohannya jelas, dan mengandung pesan
moral yang dapat diambil oleh anak.
Komentar
Posting Komentar